14 February 2011

Jauhkan Kejenuhan Dari HIdupmu..!!


Orang yang hidup dengan mengekang diri dengan satu gaya atau model hidup, tentu saja akan dilanda rasa jenuh. Hal tersebut terjadi karena jiwa manusia cenderung mudah jenuh. Tabiat dasar setiap manusia adalah tidak senang berada dalam satu keadaan yang sama. Dan karena itu pula, Tuhan menciptakan banyak warna, dan bentuk untuk suatu tempat, zaman, makanan, minuman, dan makhluk-makhluk ciptan-Nya. Ada malam ada siang, ada dataran tinggi ada dataran rendah, ada putih ada hitam, ada panas ada dingin, dan ada manis ada kecut. Banyak sekali keberagaman dan perbedaan.


Siapapun yang menginginkan kepuasan, semangat yang selalu baru dan produktivitas, maka dia harus pandai membagi waktunya. Yakni, ia perlu membagi waktu kapan ia harus bekerja, merenung, dan mencari hiburan. Dalam hal membaca pun, perlu variasi, kapan kita membaca kitab suci, sejarah, sastra, dan ilmu pengetahuan umum. Demikian pula dalam menjalankan kegiatan rutin harian. Kita harus dapat menentukan kapan waktu untuk beribadah, mencari hiburan, mengunjungi relasi, menerima tamu, berolahraga, dan berekreasi. Dengan begitu,, niscaya kita akan selalu segar dan bergairah.

Sumber “La Tahzan

04 February 2011

Jangan Bersedih Menghadapi Kritikan dan Hinaan


Kesabaran dalam menghadapi kritikan dan cercaan akan membuahkan hasil pada kita yang memuaskan. Dan kritikan mereka itu, pada dasarnya pertanda bahwa kita memiliki harga dan derajat. Karena manusia tidak pernah menendang bangkai anjing dan orang-orang yang tidak berharga pastilah tidak akan pernah terkena sasaran pendengki. Artinya, jika kritikan yang kita terima semakin pedas, maka semakin tinggi harga diri kita. Karena orang- orang yang mulia itu selalu ada yang mendengki dan sebaliknya orang-orang hina itu tidak pernah kita jumpai yang di dengki.

Orang-orang mulia selalu didengki karena nikmat yang mereka miliki, padahal Tuhan tidak akan mencabut apa yang mereka dengki itu. Ibarat seseorang yang berhasil menggapai puncak langit kemuliaan maka musuhnya dalah bintang-bintang di langit kedengkian.

Kita tidak akan pernah bisa membungkam mulut manusia untuk tidak melakukan pelecahan terhadap kehormatan. Meski demikian, kita dapat melakukan kebaikan dan menghindari perkataan dan kritikan mereka.

Ada beberapa hal yang perlu kita renungkan dan kita coba untuk menghadapi kritikan dan hinaan, yaitu jangan pernah membalas cercaan atau olok-olokan yang melukai hati kita. Karena, kesabaran kita dalam mengahadapi semua itulah yang akan dengan sendirinya menguburkan semua hinaan. Kesabaran adalah sumber kemuliaan, diam adalah sumber kekuatan untuk mengalahkan musuh, dan memaafkan sumber dan tangga untuk mencapai pahala dan kemuliaan.

Ingat bahwa setengah dari orang yang pernah mencerca atau mengkritik kita itu akan melupakan cercaan mereka, sepertiganya tidak sadar dengan apa yang mereka lontarkan. Dan selebihnya tidak akan pernah mengerti apa dan mengapa mereka mencerca kita. Maka dari itu, jangan pernah cercaan mereka kita masukkan ke hati dan jangn pula berusaha untuk membalas apa yng mereka katakan itu.

Seorang bijak bestai berkata, “Orang-orang akan sibuk menggunjingku manakala jatah roti mereka kurang dari jatah rotiku. Dan jika tak ada seorang pun dari mereka yang kehausan, maka mereka tak akan pernah mengusik kematianku dan kematianmu.

Rumah yang akan senantiasa tentram meskipun hanya ada sepotong roti di dalamnya, adalah lebih baik dari sebuah rumah yang penuh dengan makanan lezat tapi tidak pernah lekang dari kegaduhan dan sumpah serapah

Sumber “La Tahzan