26 August 2011

Berusaha dulu atau bersyukur dulu??

Sebagian besar orang - orang selalu menganggap bersyukur itu menunggu dari hasil kita berusaha atau turunnya nikmat tertentu. Padahal, jika kita berpikir barang sejenak, kita akan melihat bahwa setiap saat dalam kehidupan seseorang penuh dengan nikmat. Secara berkesinambungan, pada setiap saat, nikmat yang tidak terhitung jumlahnya diberikan kepada kita seperti kehidupan, kesehatan, kecerdasan, kesadaran, pancaindera, dan udara yang kita hirup. Sudah seharusnya kita bersyukur atas setiap nikmat tersebut, satu demi satu. Orang yang lalai dalam mengingat Allah dan merenungkan bukti-bukti penciptaan-Nya tidak menyadari nilai nikmat mereka di saat mereka memilikinya. Mereka tidak bersyukur dan mereka hanya mengerti nilai nikmat-nikmat itu ketika semua diambil dari mereka.

Namun orang beriman merenungkan betapa tidak berdayanya mereka dan betapa besar kebutuhan mereka akan semua nikmat ini, sehingga mereka senantiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut. Orang beriman tidak hanya bersyukur kepada Allah atas kesejahteraan, kekayaan, dan harta benda. Mereka mengetahui bahwa Allah adalah Pemilik dan Penguasa segala hal. Mereka bersyukur kepada Allah atas kesehatan, penampilan yang cantik, pengetahuan, kecerdasan mereka, atas kecintaan mereka akan iman dan kebencian mereka kepada kekafiran, atas kenyataan bahwa mereka berada di jalan yang benar, atas keterlibatan mereka bersama orang-orang beriman dengan sepenuhnya, atas pengertian, pemahaman dan pandangan mereka, dan atas kekuatan fisik dan rohani mereka. Mereka segera bersyukur kepada Allah saat mereka melihat pemandangan indah atau saat mereka mengatur pekerjaan mereka dengan baik, saat mereka menerima sesuatu yang mereka inginkan, mendengar ucapan yang baik, menyaksikan perbuatan kasih sayang dan rasa hormat, dan segala macam nikmat yang terlalu banyak untuk disebutkan. Mereka mengingat-Nya sebagai Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Jika orang beriman menunjukkan dalam perbuatan baiknya bahwa nikmat yang telah dia terima tidak akan membuatnya rakus, sombong dan tinggi hati, Allah akan memberikan untuknya nikmat yang lebih banyak lagi.


Jadi kalau kita termasuk orang orang yang beriman .,
marilah kita berusaha untuk bersyukur terlebih dahulu..

Ya Allah maafkan hamba Ya Allah.,
Begitu susah hamba untuk selalu bersyukur kepada Mu..
Ingatkan hamba kepada hal hal yang membuat hamba selalu bersyukur kepada Mu Ya Allah..

Amiiinn..:)

25 August 2011

Hidup adalah Sebuah Proses

Hari ini saya telah di ingatkan tentang hidup itu sebuah proses dan proses itu tidak instan.

Setiap orang mungkin ada yang berpikir ingin mencapai suatu tujuan dengan cara cepat atau instan, saya sendiripun juga sempat berpikir seperti itu. Padahal kita semua tahu bahwa ada satu hukum alam yang tidak mungkin kita hindari yaitu hukum proses. Coba ingat ketika kita masih bayi. Kita pun mulai dari belajar merangkak. Lewat proses jatuh bangun beberapa kali. Mungkin bisa juga ratusan kali. Kita baru bisa belajar berdiri. Setelah kedua kaki kita kokoh dan kuat. Barulah kita mulai melangkah. Mulai dari satu, dua, tiga sampai proses melangkah lancar. Barulah kita mulai bisa berjalan. Setelah kita lancar berjalan, maka kita berlari, memanjat, melompat dan semua aktivitas lainnya yang bisa kita lakukan. Apakah semuanya secara instan? Jawabnya pasti. Tidak!. Semuanya lewat sebuah proses perjuangan.

Sekarang, bagaimana supaya kita bisa melewati proses kehidupan ini secara kuat dan kokoh? Tentu saja kita harus siap menghadapi setiap kesulitan yang datang. Bukan menghindarinya. Kita bisa belajar dari sebuah batu karang yang keras, bisa tembus lewat proses tetesan air secara terus menerus. Hiduppun seperti batu karang yang harus melalui sebuah proses untuk mencapai tujuan. Dan dalam proses pasti ada kesulitan, ujian atau cobaan, dengan begitu kita dapat membuat mental kita menjadi lebih kuat. Disinilah timbul kekuatan mental kita seperti keberanian, keuletan, kesetiaan, dll. Dan satu lagi yang membuat kita kuat adalah kita harus mempunyai orang orang yang dapat memberikan motivasi, bimbingan, dan kritikan untuk mencapai tujuan.

Yakinlah bahwa segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya. Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita. Jadi nikmatilah hidup selagi kita masih bisa menikmatinya.

Keep Smile.,
Fighitng.,.^^

24 August 2011

Kasih Sayang Orang Tua

Sepertinya akhir-akhir bulan ini, saya lagi pengen banyak menulis.

kali ini saya ingin bercerita tentang kasih sayang orang tua. Ada beberapa orang tua yang selalu memperlihatkan betapa sayangnya mereka kepada anaknya, tapi ada juga orang tua yang tidak pernah memperlihatkan kasih sayangnya kepada anaknya. Kita harus benar-benar mengerti dan tetap positif thinking terhadapa orang tua kita. Segala sesuatu yang dilakukan orang tua kita tujuannya adalah untuk kebaikan kita sendiri.

Seperti apa orang tua kita?? orang tua yang selalu over protective, atau orang tua yang tidak memmperdulikan anak-anaknya, lebih parahnya lagi orang tua yang meninggalkan anak-anaknya. Semua orang tua bersikap seperti itu pasti ada alasan yang mungkin dapat kita mengerti.

Berusahalah jadi orang yang mengerti dengan segala keadaan apapun. Dengan mengerti kita pasti mudah untuk memaafkan. Meskipun kadang berat bagi kita, tapi yakinlah semua pasti akan indah pada waktunya.

Semoga hari esok lebih indah dari hari ini..

Keep Smile.,
Fighting.,^^

23 August 2011

Mengatasi Resiko

Memperjuangkan sesuatu untuk masa yang akan datang.,

setiap manusia pasti punya tujuan hidup, dan tujuan itu perlu diperjuangkan. Dalam proses mencapai tujuan pasti ada berbagai kendala yang datang, dan kendala kendala itu harus di atasi. Kemudian dalam proses mengatasi kendala pasti ada kesulitan untuk mengambil keputusan. Tapi ketika kita sudah memutuskan, suatu resiko mengancam akan datang.Terus,.bagaimana kita menanggapi resiko tersebut??

Menurut Robert Mehr, ada 5 cara manusia mengatasi resiko dalam kehidupannya, yaitu :
1. Menghindari resiko (risk avoidance), tidak melakukan kegiatan yang berdampak lebih besar dalam menangani resiko.
2. Mengurangi resiko (risk reduction), memperkecil peluang terjadinya masalah baru.
3. Menahan resiko (risk retention), memikul sendiri kerugian yang telah ditimbulkan oleh resiko.
4. Membagi resiko (risk sharing), membagi resiko dengan meminta bantuan orang lain untuk menyelesaikannya.
5. Mengalihkan resiko (risk transfer), memindahkan resiko kepada pihak lain yang mampu menangani resiko tersebut.

intinya Dalam menangani resiko yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memanajemen resiko tersebut dengan baik dalam kehidupan keseharian ataupun dalam kegiatan bisnis kita.