30 November 2010

DOA ORANG MUSYAFIR


Suatu ketika ada orang musyafir yang bernama didit bermain kerumah teman yg berada sebuah kota besar, dengam maksud silaturahmi dan sekalian menitipkan lamaran pekerjaan. Didit yang melihat jam tangan sudah pukul 18.30 langsung bergegas pulang karena perjalannya cukup jauh, Didit merasa cemas, sedangkan sholat magrib waktuny a hampir habis .

Di tengah perjalanan didit mencari masjid, Setelah ditemukanny amasjid didit langsung segera melaksankan sholat magrib. Selepas sholat magrib selesai, ada dua orang yang mendekatinya, dan dua orang itu mengajaknya bercerita tentang nasib yang dialami dua orang itu. Dua orang itu ternyata seorang musafir juga yang berasal dari luar pulau, dan ingin mengunjungi saudaranya. Namun perbekalan dan keuangannya telah habis. Sedangkan dua orang itu belum makan dari pagi, dengan alasan demikian dua orang itu langsung minta tolong pada didit untuk membantunya.

Melihat keadaan dua orang itu didit merasa kasihan dan iba. Ingin rasanya didit membantu orang tersebut. Tapi apa boleh buat, keadaan didit lagi susah, pekerjaan pun tak punya. Akhirnya didit hanya bisa memberikan uang Rp.5000 untuk bisa membeli nasi. Tapi walau hanya Rp.5000, bagi orang pengangguran seperti didit sangatlah berarti. Namun, didit sadar kalu dua orang itu lebih membutuhkan uang tersebut.

Setelah didit memberikan uang , dua orang itu sangat berterima kasih sambil mendoakan didit agar selalu diberi rezeki yang berkah dan dimudahkan dalam setiap urusan. Dua orang itu langsung beli nasi dan didit langsung pulang ke rumah.

Tiga hari setelah kejadian itu, Didit mendapat panggilan dari lamaran pekerjaan yang dititipkan pada temannya kemarin. Didit merasa senang sekali dan bersyukur. Didit merasakan bahwa doa dua orang musafir di masjid kemarin itu mustajab. Dan didit teringat suatu hadist tentang doa yang langsung diijabahi oleh Allah yaitu yang pertama doanya para nabi, kedua doanya orang yang teraniaya, dan yang ketiga doanya orang musafir.

Semoga pengalaman didit bisa menjadi renungan dan iktibar agar kita saling membantu pada orang yang lebih membutuhkan, karena sesama muslim itu bersaudara.

Sumber majalah Hidayah edisi 104 April 2010

0 comments:

Post a Comment